Dalam penyelidikan tentang agama Islam, saya membaca bahwa pada umumnya para Mukmin dan Muslimah takut neraka. Sayangnya, saya jarang membahas dengan mereka bagaimana menjadi bebas dari takut neraka.
Bulan lalu, saya naik taksi online dari Citraland, Surabaya ke bandara Djuanda. Saya akan ke Singapura naik Silkair.
Namanya Agus, 35 tahun dan mempunyai tiga orang anak. Sekalipun mobil itu adalah miliknya sendiri, tapi dia masih terpaksa bekerja 18 jam sehari untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Pak Agus Takut Neraka
Berikut ini percakapan saya dengan Pak Agus, supir taksi.
“Apakah bapak yakin pasti masuk sorga bila meninggal?”
“Belum tahu.”
“Takut neraka?”
“Ya,” jawabnya, “Takut!”
“Betul, sudah seharusnya merasa takut! Karena ada dua malaikat pencatat, yaitu Raqib dan Atid. Mana yang paling banyak menulis?” tanya saya.
“Kedua-duanya,” jawab Pak Agus.
“Lagi, bila Pak Agus meninggal mesti menghadapi mizan.”
“Betul!”
Tanggapan saya, “Semoga amal lebih banyak sehingga terhindar dari neraka.”
“Ya,” jawab Pak Agus. “Itu harapan saya.”
“Sesudah lewat mizan, masih ada jembatan Shirath.”
“Iya, setipis sehelai rambut,” jawabnya.
“Licin juga,” saya menambahkan.
“Iya, licin!”
“Dan ada duri-duri.”
“Betul!” Katanya.
“Lagi,” saya bilang, “kalau lewat masih harus menunggu takdir Allah apakah akan masuk sorga.”
Benarkah jawaban Pak Agus di atas tentang takut neraka? Kirimkan tanggapan Anda lewat email!
Cara Menjadi Bebas dari Takut Neraka
Saya menjelaskan kepada Pak Agus bahwa saya sudah bebas dari takut neraka.
“Bagaimana?” Ia bertanya.
“Kalau Pak Agus melanggar hukum lalu lintas, lalu didenda Rp. 1.000.000. Pasti harus membayar, bukan?”
“Betul.”
“Bagaimana bila saya bayar” Tidak akan dihukum, bukan?”
“Memang,” tuturnya.
“Nah, kalau Pak Agus dapat mencari orang yang berkuasa membayar lunas hukuman dosa, maka bisa bebas, bukan?”
“Ini ide baru. Ya, mungkin bisa.” Jawabnya.
“Sebetulnya saya sudah bertemu dengan Jurudamai yang membayar lunas hutang dosa saya. Maka, sekarang saya bebas dari takut neraka.”
Hakim Hari Pembalasan Allah
“Pada Hari Kiamat Isa Al-Masih akan menghukum dunia. Ia adalah Hakim akhir zaman. Apakah Hakim berhak menghukum dan mengampuni?” Jawab Pak Agus, “berhak!”
“Karena Isa adalah Hakim yang membayar lunas hutang dosa, maka Ia sedia mengampuni Pak Agus! Akibatnya, Pak Agus akan bebas dari takut neraka! Bagaimana pandangan bapak?”
“Saya perlu memikirkan itu,” tuturnya.
Jika Anda tidak yakin Hakim, Isa Al-Masih, berhak mengampuni orang yang melanggar hukum Allah, silakan mengemail kami .
Perpisahan dan Pesan Terakhir Untuk Pak Agus
Akhirnya saya pun sampai di bandara. Pak Agus menurunkan bagasi saya. Setelah membayar biaya taxi, saya berpamitan dan meninggalkan pesan.
“Semoga Allah memberkati tiga anak dan isteri bapak. Juga, jangan lupa mencari situs takutneraka.com di internet! Di sana ada banyak penjelasan mengenai bagaimana bebas dari takut neraka!”
Semoga pembaca merenungkan kembali percakapan di atas dan bertindak dengan hikmat. Dengan menjadi pengikut Isa Al-Masih, satu-satunya Juruselamat dari hukuman dosa, Anda akan bebas dari ketakutan akan neraka!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf Takut Neraka berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana Anda bertindak untuk menjadi bebas dari takut neraka?
- Bagaimana perasaan Mukmin dan Muslimah yang tulus dan taat dalam agama namun belum yakin masuk surga?
- Apakah sikap Pak Agus terhadap neraka sama dengan hampir semua Mukmin dan Muslimah di Indonesia? Menurut pandangan Anda, mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas atau ketakutan akan neraka maaf bila terpaksa kami hapus.
Ditulis oleh: Jason