Siapa tidak takut neraka? Apakah orang beragama karena takut neraka? Apakah ketakutan akan neraka memperbudak para Mukmin? Jika demikian, bagaimana mengalami pelepasan dari perbudakan itu?
Bagaimana Ketakutan Memperbudak Seseorang
- Pria yang baru diterima sebagai karyawan, ingin diterima oleh karyawan-karyawan lain. Mereka sering mengajak dia menonton pornografi. Tapi dia selalu menolak. Akhirnya, karena takut teman-teman baru di kantor akan mengasingkan dia, ia pun bersedia menonton film porno bersama mereka. Inilah contoh: Ketakutan Kehilangan Teman, Memperbudak Karyawan.
- Seorang pekerja mempunyai gaji yang tinggi. Ia tahu sulit mencari pekerjaan lain. Disamping itu, dua anaknya masih bersekolah dan isterinya sedang hamil. Suatu hari pimpinannya memerintahkan ia untuk berbuat curang kepada rekan bisnis mereka. Karena takut dipecat, ia pun menaati perintah pimpinannya. Seperti budak, karyawan itu mengalah pada atasannya. Inilah contoh: “Ketakutan akan Majikan, Memperbudak”
- Seorang gadis berpacaran dengan pria yang pintar dan ganteng. Pria itu ingin berhubungan seks dengannya tapi dia menolak. Karena ditolak, pria itu ingin mereka putus. Akhirnya, seperti budak, gadis itu mengalah. Inilah contoh: Ketakutan Kehilangan Pacar, Memperbudak Gadis.
Bagaimana Ketakutan Akan Neraka Memperbudak?
Menurut ajaran agama, menjalankan amal wajib jika ingin menghindari neraka, bukan? Hadith, Al-Quran dan semua ajaran yang para ustad kemukakan menekankan peranan kunci amal.
“Demikian Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka . . . Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) . . .” (Qs 2:167, 7:41).
Akibatnya penganut agama selalu merasakan ancaman neraka. Karena takut neraka, walau mungkin tidak mau, seperti budak, ia masih rajin menjalankan amal-amal. Inilah contoh: Ketakutan Neraka, Memperbudak Penganut Agama. (Apakah Anda merasa pantas hidup dengan selalu takut akan neraka?)
Bagaimana Melepaskan Diri dari Perbudakan karena Takut Neraka?
Perhatikanlah ayat suci Kitab Allah: “Ia membebaskan orang-orang yang seumur hidup diperbudak karena takut kepada kematian [neraka]” (Kitab Allah, Sura Ibrani 2:15). Kebanyakan orang beragama karena takut neraka. Ketakutan akan neraka memaksa mereka beramal. Ketakutan memperbudak mereka!
Siapakah “Ia” dalam ayat suci di atas? Isa Al-Masih! Melalui salib-Nya Ia menerima hukuman dosa yang semestinya jatuh kepada kita. Akibatnya, siapapun yang percaya kepada-Nya sebagai Penyelamat, pasti tidak ke neraka. Dosanya sudah dihukum dalam diri Juruselamat.
Sekarang, orang yang menerima keselamatan-Nya masih beramal. Ia beramal seumur hidup sebagai tanda terimakasih kepada Allah, akan kebebasan dari perbudakan takut neraka dan keselamatan kekal! Hubungilah kami jika Anda ingin lepas dari takut neraka!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf Takut Neraka berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Anda mengalami sendiri atau mengenal orang yang mengalami salah satu macam perbudakan yang dijelaskan di atas? Silakan menjelaskan jawaban Anda.
- Jelas banyak orang beragama karena takut neraka. Apakah itu sebabnya Anda beragama? Kalau tidak, menjelaskan rahasia Anda untuk kehilangan rasa takut neraka.
- Mengapa sebagian orang lebih senang hidup dalam perbudakan karena takut akan neraka? Jelaskanlah jawaban Anda.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas atau ketakutan akan neraka maaf bila terpaksa kami hapus.
Ditulis oleh: Jason