Menurut agama Islam, cara kita hidup menentukan nasib sesudah mati. Agama juga mengajarkan bahwa Allah memperhatikan cara hidup kita.
Jadi, para penganut Islam sangat prihatin mengenai cara hidup mereka sehari-hari. Bahkan sebagian selalu takut mereka salah bertindak. Karena jika salah bertindak, mungkin akan mendapat penderitaan di neraka. Bagaimana menghilangkan ketakutan ini?
Tugas Dua “Pencatat yang Mulia”
Menurut ajaran agama Islam, dua malaikat yaitu Raqib dan ‘Atid (Kiraman-Katiban), menyertai setiap orang serta menulis amal dan keburukannya.
Raqib menulis segala amal kebaikan, ‘Atid semua amal keburukan.
Kepercayaan ini berdasarkan Surah Qaaf 50:17, “Yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.”
Jadi Anda pasti selalu menghormati ‘Atid dan Raqib pada akhir sholat, bukan?
Dua Pencatat ini Menyebabkan Ketakutan dalam Hati
Kita akan gelisah jika tahu seseorang memperhatikan dan menilai setiap tingkah laku kita, bukan?
Bila Anda sensitif, akan lebih menakutkan jika Anda tahu malaikat mengikuti Anda dan terus-menerus mencatat semua kesalahan serta menilai semua amal. Anda pasti akan gelisah dan merasa tidak nyaman.
Ajaran agama Islam menekankan bahwa Raqib dan ‘Atid , menilai dan mencatat setiap pikiran, perasaan dan tindakan kita. Damaikah atau gelisahkah Anda? (Email kami tentang sikap Anda akan “Dua Pencatat” ini.)
Asal Usul Konsep Raqib dan ‘Atid
Memang ada ayat Al-Quran menyebut “Dua Pencatat Mulia ini.” Juga agama Yahudi kuno mengajarkan adanya dua malaikat macam ini. Menurut kepercayaannya, dua malaikat ini mengikuti setiap orang untuk mencatat semua tindakannya.
Kita yakin Allah Maha-tahu. Maka, Ia tidak memerlukan pertolongan malaikat untuk melaporkan setiap hal mengenai manusia. Oleh karena itu, ada orang yang merasa Dua Pencatat Mulia ini tidak eksis.
Kita Perlu Takut Akan Buku-buku Hari Penghakiman
Menurut akidah kita, Isa Al-Masih menjadi Hakim pada “Hari Penghakiman.” Hari itu Isa akan membuka dua buku. Satu adalah “Buku Perbuatan Manusia.” Yang lain adalah “Buku Hayat Anak Domba.”
Bila nama Anda terdapat dalam “Buku Hayat Anak Domba,” Anda mendapat hidup kekal. Anda tidak akan mengalami penghakiman. Jika nama Anda tidak terdapat dalam “Buku Hayat Anak Domba,” Anda akan masuk ke dalam “Lautan Api” (Kitab Allah, Wahyu 3:5; 20:5, 15, 21:27).
Maka catatan ‘Raqib dan ‘Atid tidak menentukan nasib kekal Anda. Jika Anda menerima pengampunan dosa dan percaya pada Isa Al-Masih, Kalimat Allah, nama Anda langsung tertulis dalam “Buku Hayat Anak Domba.” Akibatnya, Anda akan mendiami sorga selama-lamanya!
[Staf Takut Neraka – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Takut Neraka.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf Takut Neraka berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa pendiri agama Islam membentuk kepercayaan akan Raqib dan ‘Atid kalau Allah Maha-tahu? Jelaskanlah jawaban Anda.
- Bagaimana cara menghindari neraka dan menjamin supaya nama Anda tertulis dalam “Buku Hayat Anak Domba”?
- Mengapa agama selalu menyebabkan ketakutan dan tidak damai dalam hati kita? Mengapa orang beragama pada umumnya gelisah dan takut tentang nasib sesudah mati?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas atau ketakutan akan neraka maaf bila terpaksa kami hapus.
Ditulis oleh: Jason Gilead